Belajar
merupakan aktifitas yang bisa dilakukan setiap saat oleh seseorang, dimana pun
dan kapan pun tanpa ada batasan usia. Belajar memberikan banyak pemahaman akan
hal baru dan juga wawasan yang luas. Dari belajar seseorang bisa mengupgrade
pengetahuan serta sesuatu hal baru yang terjadi di dunia ini mulai dari masa
lampau, masa kini sampai masa depan, lintas waktu dan lintas jaman sampai
lintas masa. Belajar identik dengan aktifitas membaca, dimana arti kedua kata
itu tidak dapat dipisahkan. Padahal kita ketahui bersama membaca merupakan bagian
dari semesta belajar, belajar juga memiliki arti terminologi yang luas sekali.
Sebagaimana
seorang siswa sekolah menegah pertama, dimana sekolah merupakan tempat atau
lingkungan untuk belajar, menuntut ilmu, mencari teman dan tempat untuk
bermain. Disekolah mereka belajar banyak disiplin ilmu pengetahuan, ada Ilmu
Alam, Ilmu Sosial, sampai Ilmu Agama dan Bahasa. Berbagai bidang ilmu diberikan
mulai dari jenjang sekolah dasar sampai menengah atas tanpa terkecuali. Tentu
ini menjadi PR tersendiri bagaimana strategi untuk mempelajari disiplin ilmu
pengetahuan itu dengan baik dalam frekuensi waktu yang relative sama. Dalam
kenyataannya banyak dari mereka mengalami kesulitan dan kendala dalam
mempelajari disiplin ilmu tersebut dalam waktu yang bersamaan. Itu sesuatu hal
yang wajar dilihat kemampuan berfikir orang satu dengan yang lain berbeda, daya
pemahaman orang pun berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti dalam sekali belajar,
ada yang butuh beberapa kali untuk mengerti, bahkan ada yang berkali-kali. Ini
merupakan anugerah yang harus kita syukuri keberadaannya, bahwa dari setiap
bayi yang dilahirkan ke dunia membawa genetik, kromosom dari kedua orang tuanya
khususnya Sang Ibu yang berbeda-beda yang nantinya menjadi cikal bakal pondasi
utama dalam menentukan daya pikir seseorang, disamping factor pendukung
lainnya. Faktor genetik juga sangat menentukan.
Disamping
faktor keturunan setiap anak juga diberikan kelebihan dan kekurangan yang ada
pada diri mereka masing-masing. Dengan mengenal kelebihan dan kekurangan diri
sendiri, mereka akan mengerti apa yang terbaik untuk diri mereka, jalan apa
yang terbaik dalam proses pembelajaran nantinya, sehingga bisa memberikan impak
yang maksimal terhadap potensi yang dimiliki oleh seseorang. Belajar secara
efektif memberikan output yang maksimal. Adapun beberapa tipe atau
karakteristik seseorang dalam belajar, sebagai berikut:
1. Tipe Auditori
Seseorang
yang mempunyai kelebihan tipe auditori ini dalam belajar, mereka diberikan
kelebihan berupa indera pendengaran yang baik yaitu sepasang telinga. Mereka
akan merespon lebih cepat dan baik terhadap objek atau sesuatu berupa suara.
Seperti halnya mendengarkan radio, remakan, ataupun ceramah dari guru atau
dosen. Mereka merasa nyaman dengan kondisi itu dan menikmatinya.
Kalau
memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe
auditori:
a.
Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang
didengar daripada yang dilihat
b.
Senang mendengarkan
c.
Mudah terdistraksi dengan keramaian
d.
Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang
melibatkan visual
e.
Pandai menirukan nada atau pun irama suara
f.
Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau
menggerakkan bibir mereka
g.
Biasanya merupakan pembicara yang fasih
h.
Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan
dengan orang baru
Cara
belajar yang tepat untuk auditori:
a.
Dengarkan musik yang disukai
b.
Bisa merekam saat guru mengajar lalu
dikemudian hari didengarkan kembali
c.
Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan
dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat
d.
Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat
di kelas dengan seksama
e.
Belajar dengan diskusi bersama teman supaya
lebih mudah memahami maupun mengingat materi
2. Tipe Visual
Seseorang
yang mempunyai kelebihan tipe visual dalam proses belajarnya, mereka diberikan
kelebihan berupa indera penglihatan yaitu sepasang mata. Mereka akan memberikan
reaksi yang baik terhadap objek atau sesuatu dari penglihatan matanya. Disini
mata dominan bekerja dibandingkan dengan telinga, mereka cenderung lebih nyaman
dan menikmati sesuatu dalam bentuk visual seperti halnya: melihat tutorial di
you tube, melihat televise atau pun rekaman video. Bagi mereka cara balajar
visual ini leih mengasikkan dibandingkan dengan metode lainnya.
Kalau
memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe
visual:
1.
Lebih mudah mengingat dari yang dilihat
daripada yang didengar
2.
Lebih suka membaca daripada dibacakan
3.
Berbicara dengan tempo agak cepat
4.
Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
5.
Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada
pidato
6.
Sulit untuk menerima instruksi secara verbal
kecuali ditulis
7.
Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
8.
Suka menggambar apa pun di kertas
Cara
belajar yang tepat untuk visual:
1.
Belajar dari gambar maupun video yang menarik
2.
Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja
tetapi juga memiliki ilustrasi
3.
Saat belajar bisa sambil lakukan doodling
supaya lebih fokus
4.
Gunakan spidol warna-warni saat membuat
catatan
5.
Membuat mind mapping untuk memudahkan
belajar
3. Tipe Kinestetis
Seseorang
yang mempunyai kelebihan tipe kinestetis dalam proses belajarnya, mereka
diberikan kelebihan berupa gerakan yang bisa memudahkan dalam proses belajar.
Mereka akan memberikan reaksi yang baik terhadap objek atau sesuatu bukan hanya
dilihat atau didengarkan saja akan tetapi mempraktekkannya secara langsung.
Disini penggunaan pola kerjsama yang baik antara otak dengan otot. Anak dengan
tipe kinestetis ini tak bisa hanya berdiam diri, mendengarkan, melihat terhadap
objek yang dipelajari, akan tetapi mereka akan bergerak aktif dengan
mempraktekkannya sehingga memberikan pemahaman maksimal dan juga hasil yang terbaik.
Kalau
memiliki karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe
kinestetik:
1.
Menyenangi belajar dengan metode praktik
2.
Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai
dalam bercerita
3.
Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan
tubuh seperti olahraga atau menari
4.
Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat
tubuh
5.
Menghafal dengan cara berjalan atau melihat
Cara
belajar yang tepat untuk kinestetik:
1.
Saat mendapatkan materi belajar, bila
memungkinkan segera coba praktikkan
2.
Belajar sambil melakukan aktivitas yang
melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
3.
Melakukan eksperimen dari materi yang
didapatkan dari guru
4.
Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan
materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
5.
Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR
(Kelompok Ilmiah Remaja)
Itulah
perbedaan dari tiga tipe belajar menurut Bobby De Potter.
Harapannya
sejak dini kita bisa melihat potensi apa yang dimiliki oleh anak kita sehingga
bisa membimbing serta memberikan motivasi kepada mereka agar mau belajar dengan
cara yang terbaik menurut mereka sendiri, sehingga bisa memperoleh hasil yang
maksimal didalam proses pembelajaran kedepannya. Semua butuh proses, semua
butuh belajar tapi dengan metode yang tepat sesuai dengan karakter seseorang
akan memberikan impak yang luar biasa.
Banyuwangi,
01 Juni 2020
Pena
Panuluh
Daftar
Pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Terminologi
Terima kasih @penapanuluh.
BalasHapusMantap