Arti
kata menulis secara etimologi berasal dari kata tulis yaitu kata kerja bertulis
ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan sebagainya) dengan
pena (pensil, cat, dan sebagainya); bersurat (yang sudah disetujui); yang ada
tulisannya: piagam yang berupa tembaga ~;~ tangan ditulis dengan
tangan (tidak dicetak); sedangkan kata menulis itu sendiri mempunyai makna:
1.
membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan
sebagainya): anak-anak sedang belajar ~; melukis baginya merupakan
kesenangan yang dimulai sebelum ia belajar ~; 2. melahirkan pikiran
atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan: ~ roman
(cerita), mengarang cerita; ~ surat membuat surat; berkirim
surat
Sedangkan
kata Penulis mempunya arti 1. orang yang menulis; 2. pengarang: ~
naskah; 3. panitera; sekretaris; setia usaha; 4. pelukis;
penggambar;~ cepat orang yang menulis dengan huruf steno; ~ tajuk
anggota redaksi yang ditugaskan menulis tajuk rencana pada surat kabar atau
majalah (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online).
Disini akan kita bahas pengertian
dari kata menulis dari pengertian yang luas. Kalau diatas sudah dijabarkan
secara gamblang pengertian kata menulis secara etimologi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia ( KBBI) Online, berikut kita akan bahas arti kata menulis
menurut terminologi. Dimana arti kata menulis bisa diartikan dengan istilah
yang bisa dilihat dari sudut pandang berbeda, sehingga akan muncul beberapa
pengertian mengenai arti kata menulis secara terminologi itu sendiri, dengan
cakupan pengertian yang lebih luas lagi, bukan hanya terpaku pada arti kata
menulis yang diambil dari kata dasar “tulis” berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
Karena
banyak pengertian dari kata “menulis”, pembaca diminta secara objektif dengan
perspektif yang lebih luas dengan penggunaan bahasa yang lebih sederhana.
Menulis
adalah sesuatu kegiatan atau aktifitas yang menyenangkan, apapun bentuk tulisan
yang kita tulis, apalagi menulis sesuatu yang sesuai dengan bidang atau hobi
masing – masing. Dalam menulis, kita bisa bercerita sesuatu hal secara bebas, dalam
menulis juga kita bisa curhat tentang permasalahan yang kita hadapi, kita juga
bisa sharing pendapat atau pemikiran tentang sesuatu hal, mengekspresikan
sesuatu yang ada di dalam pikiran dan hati seseorang, dan menuangkannya kedalam
bentuk tulisan sebagai cerita perjalanan hidup dan pengalaman yang pernah
didapatkan. Tentu dalam perjalanan dan pengalaman hidup bukan hanya perasaan
suka atau pun duka, tentunya banyak hal lain yang bisa ditulis sebagai bahan
untuk bercerita, berpikir atau sharing. Karena menulis bukan hanya berangkat
dari pemikiran saja, namun juga dari intusi seorang penulis.
Menulis
tak kenal kata berhenti, karena sesuatu hal, diantaranya kehabisan ide kreatif,
kesulitan untuk bisa fokus memulai menulis harus dari mana? Gimana dengan alur
ceritanya? Gimana dengan diksi atau pemilihan katanya agar cerita terlihat
menarik untuk dibaca, mood yang kurang mendukung, kondisi psikis yang capek
atau lelah sehingga tidak bisa maksimal dalam menulis. Menulis itu harus mengalir
seiring dengan perjalanan serta pengalaman hidup seorang penulis. Ibarat sebuah
bus yang berhenti disebuah terminal setelah perjalanan panjang. Dimana ia terhenti
hanya sementara tidak untuk selamanya. Ia terhenti karena suatu tujuan dan
setelah waktunya tiba, ia akan melanjutkan perjalanan berikutnya tanpa
mengetahui tempat pemberhentian tujuan terkhirnya. Begitu pun dengan menulis
tak akan terhenti termakan waktu, akan ada saja cerita yang berbeda dari zaman
ke zaman hingga karyanya menjadi prasasti akan cerita dimasa lalu.
Menulis
adalah sebuah gambaran abstrak dari pola pikir, pengetahuan dan pengalaman pribadi
seorang penulis. Dimana produk berpa tulisan mewakili sejauh mana kosakata atau
daftar pustaka dari seorang penulis. Dimana cara penulis melihat dan menemukan
sebuah pesan tersirat yang Tuhan berikan kepada hambanya, dengan tulisan itu sebagai
perantara sebuah pesan moral akan tersampaikan kepada pembacanya. Dimana cara
penulis menjalani hidup dan bertahan dengan berbagai permasalahan dan mampu
menemukan jalan keluar. Dimana seorang penulis mampu membaca pesan yang alam
sampaikan kepadanya, sehingga bisa menulis cerita bagaimana alam ingin diperlakukan
sebagaimana mahluk hidup lainnya. Tentu bukanlah hal yang mudah bagi seorang
penulis untuk menulis, menceritakan pengalaman pribadi atau orang lain,
sehingga pembaca bisa mengerti dan memahami, baik secara kronologi kejadian dan
sistematika jalan cerita, dan menangkap pesan yang tersirat sebagai perwujudan doa
serta harapan dari penulis. Dari sesuatu yang hal yang nyata, diproses oleh
pola pikir manusia dan dituangkan kedalam bentuk tulisan dengan gaya bahasa dan
ciri khas karakter masing - masing penulis. Menulis adalah perantara kita
dengan mahluk lainnya dan juga alam sekitar.
Menulis
bisa meningkatkan daya pikir dan memperkuat daya ingat seseorang, Penelitian
ini dilakukan oleh dua peneliti yang fokus pada bidang psikologi, yaitu Pam
Mueller dari Princeton University dan Daniel Oppenheime dari University of
California, Los Angeles. Dua peneliti itu kemudian menyimpulkan kalau menulis
di atas kertas menggunakan tangan bisa meningkatkan daya ingat. Menulis dengan
tangan baik untuk menyimpan, mengingat kembali, dan menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari saat itu. Menulis menggunakan tangan juga dapat memperkuat
ingatan seseorang terhadap apa yang dipelajari saat itu, tapi belajar sambil
mengetik di laptop atau komputer mempunyai efek yang tidak terlalu baik bagi otak.
Selain itu, gerakan menulis yang dilakukan oleh tangan juga baik untuk otak
karena memungkinkan otak untuk menerima umpan balik dari gerakan motorik yang
dilakukan. Sedangkan saat mengetik, tangan kita tidak bergerak seperti saat
menulis, sehingga otak tidak menerima umpan balik gerakan mengetik dengan baik.
(dikutib dari BOBO.id teman Bermain dan Belajar).
Menulis adalah kempuan untuk mengingat tentang sesuatu kemudian menulisnya
kedalam bentuk cerita.
Selain
itu juga dengan menulis, membangun dan membentuk sistem pola berfikir seseorang,
khususnya bagi penulis. Bagaimana cara penulis melihat sudut pandang terhadap
sesuatu dan merefleksikannya, atau kejadian yang dialami oleh orang lain
menjadi pelajaran yang berharga untuk pengalaman hidupnya. Bagaimana sistem kerja
dari otak merespon segala sesuatu, untuk diproses dan dijadikan bahan berfikir logis
dan mencari sebuah solusi yang terbaik. Ibarat sebuah prosesor yang sudah
terisi program, tergantung program apa yang diinstal didalamnya- itu akan
mempengaruhi bagaimana sebuah sistem akan bisa berjalan dengan baik atau tidak.
Tentu ada batasan kemampuan sebuah prosesor ataupun otak manusia dalam menerima
segala sesuatu dan mencari solusi atas segala sesuatu. Menulis adalah ekpresi
dari imajinasi dan kreatifitas dalam berfikir, untuk menggambarkan sejauh mana
kemampuan otak bekerja, dengan pengalaman sebagai pondasi untuk seorang penulis
bercerita.
Dimana
manusia hanya bisa berencana, berfikir dengan cara terbaik, dan berusaha sekuat
kemampuan yang ada, Tapi tetap... Tuhan yang berkehendak untuk menentukan
segalanya.
Menulis
adalah perantara hamba dengan Tuhan nya untuk mengekprsikan kecintaan dan ketaatatannya.
#Hari Kebangkitan Nasional
Rogojami
– Banyuwangi, 20 Mei 2020
Pena
Panuluh.
Sumber literasi:
https://bobo.grid.id/read/081725360/kebiasaan-menulis-dengan-tangan-di-kertas-bisa-meningkatkan-daya-ingat?page=all
https://kbbi.web.id/tulis
https://id.wikipedia.org/wiki/Terminologi
0 Response to "MENULIS ADALAH EKPRESI PIKIRAN DAN HATI"
Posting Komentar